Kampung Siaga COVID-19, Menteri Desa Apresiasi Wairbleler dan 3 Desa Lain di Sikka
MAUMERE – Menteri Desa (Mendes) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar memberikan apresiasi kepada 4 desa di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) atas inisiatif membentuk Kampung Siaga COVID-19 dan Relawan Desa Tanggap COVID-19.
Empat desa yang mendapatkan apresiasi dari Mendes ini yakni Desa Hoder, Desa Geliting, Desa Aibura, dan Desa Wairbleler.
Apresiasi ini disampaikan secara langsung oleh Menteri PDTT melalui unggahannya di akun instragramnnya @halimiskandarnu, usai melalukan dialog via video teleconfrensi bersama Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, dan empat kepala desa yakni Kades Hoder, Kades Aibura, Kades Geliting dan Kades Wairbleler pada Jumat (27/3/2020) siang.
Melalui akun instagramnya, Mendes PDTT menulis ” Semangat!Apapun keadannya, kita harus tetap semangat. Menyempatkan diri berdialog dengan Bupati Sikka, Camat Waigete, Kades Hoder, Kades Aibura, Kades Wairbleler, dan Kades Geliting via video conference. Saya tertarik untuk berdialog langsung dengan para kepala desa di kec.Waigete karena desa-desa disana sudah membentuk Relawan Desa Tanggap Covid-19, bahkan sudah berjalan”.
Ditemui terpisah, Camat Waigete, Even Edomeko mengatakan dalam dialog bersama Mendes PDTT, beliau menyampaikan Mendes memerintahkan agar dana desa khususunya dari proyek padat karya, mayoritas anggaran disitu, dipakai untuk upah.
Upah ini untuk warga masyarakat yang bekerja proyek tersebut, baik yang kuat maupun kelompok rentan. Filosofi di balik ini adalah semua orang tertolong akibat dari ajakan jangan keluar rumah, para pekerja penerima upah harian itu kesulitan. Sehingga mau dibantu melalui dana desa ini.
“Bapak menteri minta semua APBDes agar segera direvisi untuk memasukkan program penanggulangan corona. Itu masuk di bidang 5 khusus untuk penanganan bencana. Kemarin dananya dialokasikan kecil karena kita tidak mengira akan terjadi wabah corona ini,” ungkap Camat Waigete.
Lanjutnya, Mendes PDTT memerintahkan program – program lain yang tidak mendesak untuk dialihkan bagi penanganan pandemi corona. Sehingga masing – masing desa didorong untuk segera membuat perubahan APBDes dengan dua perhatian pokok.
Pertama, mengurus corona, kedua, memperhatikan ketahanan pangan warga melalui padat karya dengan proporsi terbesar pada upah.