Desa Wairbleler-Abrasi pantai dan banjir rob (banjir pasang surut air laut) yang sering terjadi pada bulan Desember 2022, mengancam puluhan rumah warga di pesisir Pantai Nangahaledoi, Desa Wairbleler, Kabupaten Sikka.
Pantauan media ini di Pantai Nangahaledoi, tampak puluhan rumah warga persis berada di pesisir pantai yang berjarak kurang lebih 5 meter dari pantai.
Seperti terlihat di RT.17 dan RT.01, warga terpaksa menumpuk ban bekas dan pasir laut di karung-karung sebagai penahan gelombang abrasi yang terus menerjang rumah warga.
Ketua RT 01, Minan Ola kepada media ini mengatakan, rumahnya yang berada persis di pesisir Pantai Nangahaledoi, paling rawan terkena dampak abrasi maupun banjir rob.
Seperti banjir rob yang terjadi pada 24 Desember 2022 pukul 22.00 Wita, banjir rob mengenangi lantai rumahnya. Selain itu rumah warga yang berada dekat di pesisir juga mengalami hal yang sama.
“Banjir rob itu naik sampai 50 meter ke arah rabat jalan Kampung Nangahaledoi ini,’ ungkap Minan Ola.
Lanjutnya, karena kondisi rumahnya yang terancam abrasi dan banjir rob, ia kemudian mengeluarkan uang pribadi untuk membeli karung, batang kelapa dan jaring untuk membuat tanggul darurat persis di halaman depan rumahnya.
“Karena menunggu pemerintah terlalu lama bekerja, maka kami buat sendiri dengan pasang batang kelapa dan jaring kemudian ditambah dengan pasir dalam sak semen. Kalau kami tidak buat begini, sudah habis rumah kami. Sedangkan kami pele begini saja, air laut naik sampai di rumah sebelah atas. Tanggal 24 Desember, banjir rob itu tercungkil habis turap daruratnya, tapi kemudian saya perbaiki lagi,” ujar Minan Ola.
Hal senada disampaikan oleh, Tokoh Masyarakat Nangahale Doi, Haji Lamusa.
Ia mengatakan, abrasi dan juga banjir rob menjadi ancaman rutin setiap tahun yang dialami oleh warga pesisir Kampung Nangahaledoi.
Lanjutnya, saat terjadi banjir rob, kenaikan air laut sampai sejauh 50 meter di jalan rabat di Kampung Nangahaledoi.
Ia menuturkan, pihaknya sudah berulang kali menyampaikan masalah abrasi pantai kepada Pemdes Wairbleler. Kemudian kepada Bupati Sikka dan pihak BPBD Sikka, namun hingga hari ini, belum ada langkah nyata untuk mengatasi masalah abrasi tersebut dengan membangun tanggul penahan gelombang.

Leave a Comment